Sabtu, 31 Maret 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari ruh dan tanah yang dilengkapi dengan potensi hati, akal, dan jasad. Potensi manusia ini memiliki kelebihan dan keutamaan dibanding makhluk lainnya. Dengan hati, manusia berniat. Dengan akal manusia berilmu. Dan dengan jasad, manusia beramal. Kelebihan dan kemuliaan manusia ini disediakan untuk menjalankan amanah beribadah dan menjalankan fungsi khalifah di muka bumi. Peranan dan tugas yang dilakukan ini akan mendapatkan balasan yang sesuai.
Diluar dari penjelasan sebelumnya, secara sosial manusia merupakan mahluk interaktif yang membutuhkan komunikasi antara satu dengan yang lainnya yang memiliki fungsi biologis, proteksi, sosial atau pendidikan. Dari fungsi tersebut para ahli mengharapkan hal tersebut bukan saja menjadi landasan bagi manusia tetapi juga menjadikan hal tersebut sebagai bahan penddekatan/proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.
Hakekat manusia antara lain sebagai berikut :
  • Mahluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Individu yang memiliki sifat rasional yang memiliki rasa tanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  • Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengoontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya sendiri.
  • Mahluk yang dalam prosesnya menjadi berkembang dan terus berkembang, tidak pernah selesai selama hidupnya.
  • Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha dalam mewujudkan keinginan dirinya sendiri, mambantu orang lain dan membuat dulia lebih baik untuk di tempati.
  • Suatu keberadaan yang berpotensi, yang bentuknya merupakan sesuatu yang tak terduga dengan potensi yang tak terbatas.
  • Mahluk Tuhan yang berarti, ia adalah mahluk yang memiliki kemungkinan berkeprtibadian baik atau jahat.
  • Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak dapat berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup dalam lingkungan sosial.
Selain hakikat pada manusia, manusia juga memiliki tipe kepribadian yang dapat menggolongkan kepribadian merka secara umum, yaitu :
1.      TIPE SANGUIN
Tipe kepribadian yang satu ini mempunyai banyak kekuataan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, menguasai keadaan/lingkungan, menyenangkan. Dengan kekuatan yang dia miliki tipe kepribadian ini menjadi sosok pusat perhatian orang orang apalagi jika berada dalam kumpulan beberapa gadis/forum tertentu, penampilanya yang berkharisma membuat orang disekitarnya menjadi pusat perhatian. Dalam dunia pekerjaan juga tipe sanguin dengan seamangat yang ber api api serta cekatan dalam bekerja. Tipe pekerjaaan yang cocok adalah pekerjaan yang tidak terlalu memperhatikan ketelitian.
Disamping itu kelemahan yang dia miliki adalah cenderung impulsive (hasrat untuk melakukan sesuatu), bertindak sesuai kemauan atau emosi hatinya atau keinginanya, dengan emosi yang tidak stabil, sanguins biasa jatuh cinta dengan seseorang hari ini dan hari lain dengan orang lain, suka buat sensasi dan sifat kekanak kanakan sering timbul. Dia cenderung sulit menguasai diri jika sudah berada dalam puncak emosiaonal sehingga cenderung mengabaikan dan menyakiti hati orang yang berada disekitarnya. Dengan control diri yang tidak begitu kuat sehingga cenderung melakukan beberapa kesalahan/dosa.
2.      TIPE MELANKOLIS
Tipe kepribadian ini dikategorikan sebagai tipe kepribadian yang paling kaya dari antara tipe kerpibadian yang lainya. Tipe ini mempunyai karakter dasar analisis yang kuat, rasa seni yang tinggi, perfeksionis, sensitive,berbakat dan rela berkorban, optimis, pantang menyerah, suka keterautan, dan melakukan pekerjaan dengan berusaha mencapai hasil 100 %, selalu mengandalkan perasaan dalam melakukan segala sesuatu. Karena itu orang kolerik hampir tidak menemukan kesulitan untuk memimpin. Potensi itu sangat besar di dalam dia. Dialah yang sering menyulut massa (agitator). Ia juga dikenal sebagai organisator yang bijaksana, karena ia tidak mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri, sekali dia menyatakan “ya” dalam mengambil bagian atas sesuatu maka aia akan menekuninya sampai tuntas. Tipe Melankolis adalah tipe yang introvert (tertutup) dalam perasaan tetapi jika sewaktu waktu berada dalam puncak sukacitanya ia bisa menjadi ekstovet (terbuka).
Dengan kemampuan berpikir dan analitis. Karenanya ia sangat menghargai karya-karya musik, sastra, seni. Dalam pekerjaan, ia selalu melakukan yang terbaik. Ia tidak akan menerima suatu tanggungjawab apabila yang lain belum juga ia selesaikan. bagi melankolik, yang penting selesai dengan sempurna
Tipe kepribadian melankolis cenderung mengkritik terrhadap orang lain, kalau ia melihat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Selalu curiga pada hal-hal yang baru, termasuk pada orang lain. Karena itu ia sulit mendapat kawan. Ia terlalu idealis dan teoritis. Karena terlalu banyak pertimbangan, akibatnya sulit mengambil keputusan, apalagi untuk untuk mengungkapkan perasaan terhadap orang yang dia cintai sangat sulit bagi melankolis, Tidak muda bagi melankolis untuk tertawa terbahak bahak ditengah keramaian disekitarnya.
3.      KOLERIS
Tipe kepribadian yang satu ini biasanya ditandai dengan semangatnya yang berapi-api, cekatan, aktif, mempunyai kemauan keras, mampu untuk mandiri dan berpikir praktis. Berpikiran keras dan kemauan keras ,berpegang pada prinsip sendiri tanpa memperhatiak pendaptr yang disekitarnya, Ia selalu puas dengan dirinya sendiri, tanpa harus ditentukan orang lain, tidak mudah ditekan, justru tekanan tersebut akan dia jadikan motivasi dalam berbuat. Ia tidak perlu diajar berpikir positif, sebab ia mudah menanggapi segala sesuatu itu positif. Sikapnya optimis. Di kala semua orang telah menyerah kepada keadaan, orang kolerik tetap memandang kepada masa depan yang penuh harapan. Bagi dia tidak ada langkah menyerah. Hal ini berhubungan dengan sikapnya yang berani, tidak kenal takut. Hal yang paling sedikit berkembang bagi tipe koleris adalah berhubungan dengan emosinya yang meledak ledak,tidak mudah berempati kepada orang lain, bahkan tidak mudah untuk mengekpresikan perasaan kepada orang lain apalagi kepada seorang wanita sekalipun dia adalah orang yang dia cintai.
4.      PLEGMATIS
Tipe plegmatis merupakan tipe kepribadian yang sifatnya alamiah, pendamai, tidak suka kekekarasan, mudah diajak bergaul, ramah dan menyenangkan sehingga tidak heran jika mempunyai teman dimana mana. Sifatnya yang humoris membuat dia disukai oleh orang orang disekitaarnya. Tempramen yang paling stabil diantara ke empat tempramen adalah plegmatis. Plegmatis bekerja tanpa tekanan, mempertahankan apa yang menjadi peraturan, sangat berhati hati dalam mengambil tindakan. Menguasai diri dengan baik dan introspektif, perencana yang matang.
Tetapi kelemahanya adalah cenderung mengabil mudahnya saja, tidak mau susah, tidak mau berkorban bagi yang lain, Cenderung menonton, mengkritik yang berbobot. pasif menjadi cirri khas nya. Ia tidak begitu antusias dalam segala hal, kurang percaya diri tidak bisa kompromi dan lebih memilih tidak melakukan sesuatu ketimbang terlibat dalam segala sesuatu. Merasa dirinya paling benar sehingga orang yang disekitarnya sering kesal dan tidak suka sama dia. Sikapnya membutuhkan seseorang yang peduli dan mau mendorong untuk melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya.
Yang menjadi pertanyaan, berada dalam tipe kepribadian yang manakah anda diantara ke empat kepribadian di atas? Atau apakah kita merupakan gabungan dari beberapa tipe kepribadian tersebut?, Jika anda sanguine bukan tidak mungkin ada sifat kolerik , plegmatis atau, melankolis juga. Bisa aja dalam tipe kepribadian kita terdapat ke empat bagian tersebut hanya saja satu tipe kepribadian yang paling dominant.
Trus apakah kelemahan yang terdapat dalam kepribadian itu akan tetap nelekat dalam hati kita? Jawabanya adalah setiap kelemahan bisa diubahkan menjadi kekuatan dengan cara penyerahan diri kepada Tuhan sebagai otoritas pengambil keputusan. Didalam Dia semua bisa diubahkan. Tuhan memperlengkapi setiap umatnya dengan kekuatan dan kelemahan masing masing dengan satu tujuan untuk saling melengkapi anatar satu dengan yang lainya.

PENGERTIAN KEBUDEAYAAN

Kebudayaan itu ibarat sebuah lensa kamera, saat seorang fotografer sudah bersiap dengan kamera dan mulai membidik suatu objek, maka hal itu dapat digambarkan bagai manusia memandang suatu budaya. Pada saat itulah manusia mulai meneroponh pada suatu objek tertentu untuk dilihat secara lebih fokus. Beberapa orang awam mengartikan kebudayaan hanyalah terbatas pada sesuatu yang indah-indah seperti tarian,  seni rupa, candi filsafat dan sastra yang merupakan sebuah seni. Padahal sebenarnya kebudayaan itu bukan hanya sekedar seni. Kebudayaan melebihi seni itu sendiri karena kebudayaan meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan antar amnusia.
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mereka tantang kebudayaan, seperti :
  • C.A VAN PEURSEN, Kebudayaan merupakan gejala manusiawi dari kegiatan berfikir (mitos, ideologi, dan ilmu), komunikasi (sistem masyarakat), kerja (ilmu alam dan teknologi), dan kegiatan-kegiatan lain yang lebih sederhana.
  • CLIFFORD GEERTZ, mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang mengitari kita, yang menyerbu setiap aspek kehidupan, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan. Budaya serentak konkret dan tersebar, dalam dan dangkal.
  • E. B TAYLOR, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
  • EDWARD T. HALL, Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan.
  • GUDKUNTS & KIM, Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar.
  • IGNAS KLEDEN, Kebudayaan adalah nasib dan baru kemudian kita menanggungnya sebagai tugas.
  • IRIS VARNER & LINDA BEAMER, Kebudayaan adalah sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, yang dibagi, atau yang dipertukarkan oleh sekelompok orang.
  • KARL MARX, Kebudayaan adalah teori anti kebudayaan.
  • LARRY A. SAMOVAR & RICHARD E. PORTER, Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.
  • LEVO-HENRIKSSON, Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan kita setiap hari, terutama pandangan hidup - apapun bentuknya - baik itu mitos maupun sistem nilai dalam masyarakat.
  • KOENTJARANINGRAT, kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi. Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat  merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
  • RENE CHAR, Kebudayaan adalah warisan kita yang diturunkan tanpa surat wasiat.
  • ROOS, Kebudayaan merupakan sistem gaya hidup dan merupakan faktor utama bagi pembentukan gaya hidup.
  • SELO SOEMARDJAN & SOELAIMAN SOEMARDI, Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide yang ada dalam pikiran manusia dalam pengalaman sehari hari yang sifatnya abstrak.
Dari beberapa pendapat ahli, Koentjaraningrat juga mengemukakan pendapatnya tentang penyusun kebudayaan. Beliau mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antara lain :
1.             Bahasa
2.             Sistem Pengetahuan
3.             Organisasi Sosial
4.             Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5.             Sistem Mata Pencaharian
6.             Sistem Religi
7.             Kesenian
Unsur-unsur yang dikemukakan diatas merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan yang di kombinasikan dalam suatu bagian lingkaran, hal itu menunjukan bahwa kebudayaan merupakan suatu bagian yang dinamis.
Berbagai kebudayaan yang berhubungan dengan manusia memiliki fungsi untuk memenuhi suatu rangkaian hasrat atau naluri akan kebutuhan hidupnya, yang di sebut juga dengan basic human needs. Misalnya dalam sistem religi atau agama, unsur ini sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat menjawab ketidakberdayaannya dalam menghadapi masalah kehidupan. Agama juga mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya.
Pada unsur pengetahuan dibutuhkan manusia untuk menjawab kenutuhan manusia yang haus akan rasa ingin tahu dan dengan pengetahuan, manusia dapat memenuhi segala kebutuhannya.
Unsur seperti teknologi juga menjadi pelengkap hidup manusia yang juga memiliki fungsi penting untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan teknologi segala sesuatu yang manusia lakuakan akan semakin mudah, membuat jarak antara manusia satu dengan yang lainnya menjadi semakin dekat.
Unsur lainnya yaitu mata pencaharian, hal yang sangat manusia butuhkan dalam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan produksi, distribusi maupun konsumsi. Sistem ekonomi dibutuhkan sebagai alat tukar manusia dalam beriteraksi dengan sesamanya dalam bidang ekonomi, guna mamenuhi kebutuhannya.
Sistem kemasyarakatan atau sistem sosial juga diperlukan oleh manusia. Manusia merupakan mahluk sosial, artinya mereka tidak dapat hidup sendiri dan cenderung membutuhkan oranglain, manusia memiliki kecenderungan untuk berkelompok, membentuk sebuah keluarga maupun kelompok sosial lainnya.
Adapun fungsi unsur kebudayaan lainnya adalah bahasa dan kesenian, bahasa merupakan modal manusia dalam berkomunikasi dengan mahluk sosial lainnya. Tanpa bahasa, baik lisan, tulisan maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomuniksai. Dan dengan kesenian, manusia dapat memenuhi kebutuhan rekreasi atau mampu mengapresiasikan perasaan seninya terhadap sekelilingnya.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

alia_adelinalutfiani@yahoo.com