INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Dalam biologi manusia di klasifikasikan sebagai Homo sapiens, yaitu sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang memiliki otak berkemampuan tinggi. Dalam antropologi kebudayaan, manusia di jelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya. Dalam ilmu sosial manusia dikenal sebagai makhluk yang berpikir, makhluk yang berbuat, makhluk yang dapat di didik, berbagai pandangan itu membuktikan bahwa manusia adalah mahluk yang kompleks. Dan dalam bidang lain, manusia di artikan secara berbeda-beda.
Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini pastilah memiliki fungsi masing-masing, termasuk juga manusia yang mempunyai fungsi sebagai pemimpin di dunia ini. Pemipin menurut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Dalam hubungannya, peran manusia sebagai individu, bagian keluarga dan bagian dari masyarakat memiliki pengertian yang berbeda-beda.
Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini pastilah memiliki fungsi masing-masing, termasuk juga manusia yang mempunyai fungsi sebagai pemimpin di dunia ini. Pemipin menurut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Dalam hubungannya, peran manusia sebagai individu, bagian keluarga dan bagian dari masyarakat memiliki pengertian yang berbeda-beda.
Individu
Individu berasal dari kata “individuum”, bahasa latin yang artinya “tak terbagi”. Maksudnya adalah, manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh. Menurt pendapat Dr. A. Lysen, kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai suatu kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu. Dalam konsep sosiologis, individu berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Keluarga
Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut. Tentu adanya sebuah keluarga mempunyai fungsi tersendiri dalam kehidupan. Salah satu fungsi keluarga adalah, fungsi pendidik. Keluarga merupakan faktor primer pembebtukan kepribadian seorang anak. Seseorang lahir tanpa dibekali ilmu pengetahuan apapun, mereka tidak mengetahui tentang sosialisasi. Dengan kata lain, seorang anak memerlukan pendidikan dasar untuk bersosialisasi dan itu diajarkan dalam sebuah keluarga. Misalnya seorang anak berbicara dan berdiskusi pada ayah atau ibunya, hal itu meruakan kegiatan sosial (interaksi). Keluarga juga berperan penting dalam pembentukan kepribadian seorang anak, hal itu pula akan mempengaruhi kehidupan si anak dengan lingkungan sekitarnya dan masyarakat.
Pendapat lain tentang pengertian keluarga, antara lain :
1. Salvicion dan Celis :
Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
2. Emile Durkheim :
Keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan keluarga
3. Ki Hajar Dewantara :
Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu, untuk memulihkan masing-masing anggotanya.
4. Departemen Kesehatan RI :
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya.
Pendapat-pendapat lain yang di kemukakan oleh para ahli tentang masyarakat, antara lain: :
a. Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan
menghasilkan kebudayaan
b. Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Ralph Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
e. Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Keterkaitan
Dalam kehidupan, ke tiga aspek di atas hubungannya sangat berkaitan erat. Individu merupakan bagian terkecil penyusun keluarga dan masyarakat. Tanpa adanya individu, tidak mungkin terbentuk keluarga ataupun masyarakat. Ketiganya memiliki peranan masing-masing dalam kehidupan sosial seseorang. Individu dapat hidup harmonis dalam sebuah lingkungan, jika ia dapat selaras atau berinteraksi baik dengan individu lain, diawali dari dalam keluarga kemudian individu tersebut dapat menjadi bagian dari masyarakat.
Sumber :
- Buku sosiologi kelas XA, penulis : Kun Maryati & Juju Suryawati, penerbit : ESIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
alia_adelinalutfiani@yahoo.com